Lamaran Sekaligus Prewed (part 1)

Alhamdulillah setelah 4 tahun lebih pacaran, akhirnya kemaren lamaran. Aku? Tentu bukan... --"
Tapi lamaran kakakku. Sekaligus prewed. Sempet sedih aku gak bisa ikut andil dalam hal potret memotret. Sempat diminta kakak, aku saja yang motret tapi dikarenakan aku belum ada pengalaman disertakan belum ada perlengkapan, aku tolak. *Alasan asli belum cukup bisa motret XD*.

Sore-sore, Perias sudah datang beserta assistennya. Kakakku mulai dirias. Sial aku kehilangan moment pas perias mulai memoles mukanya. Hhahaa.. Timbul niat jahat pas foto sih sebenernya.. Mungkin gara-gara niat itu, jadi gagal. Ah gak perlu tau apa..

Hasil Riasan

Menunggu gadisku dandan

"Baju Upin-Ipin", Kata kakak.

 Akhirnya selesai ^^. Sempet bertanya-tanya untuk gaun kenapa harus hijau menyala. Tapi setelah dipake secara keseluruhan. Not bad, ternyata. Bagus malah..

Fotografer udah datang beserta peralatan dan pengarah gaya. Untuk selanjutnya sesi pemotretan prewed. Kakak minta session foto berlokasi hanya disekitar dirumah saja. Nggak tau alasan tepatnya kenapa padahal masih banyak lokasi yang bagus, menurutku. Aku hanya mengambil gambar dibalik layar tanpa menggunakan blits karena takut mengganggu fotografer pas motret. Hasil fotoku buruk banget..

Diarak rame-rame soalnya jalannya pada sambil merem.

Behind The Scene

Session foto berikutnya berbusana kebaya putih. Lokasi selanjutnya di puing bangunan yang sengaja dibiarkan belum selesai dibuat sama mama. Jadi diantara puing ada rumput-rumput dan banyak bunga liar tumbuh disana. Saat itu langit sudah mulai gelap. Tanpa blits tentu akan sangat buruk lagi fotoku.

Calon keluarga datang sekitar jam 7 an. Acara lamaran dimulai setelah berfoto keluarga. dan diakhiri pula dengan berfoto. Lebih heboh lagi saat berfoto bareng keluarga *saat calon keluarga sudah pulang*. Lamaran sudah seheboh nikahan. Pada rebutan foto tanpa sepasang calon mempelai. Apa-apaan mereka. Hhahaha..

Kebaya putih yang dikenakan kakakku salah satu favoritku daripada kebaya hijau menyala sebelumnya. Terlihat lebih modern.

Hasil foto prewed *yang bukan hasil jepretanku* bakal aku post di part 2. See u.. 

Baca selengkapnya

Mahasiswi Lagi Curcol

Betapa hari yang tenang bisa menghabiskan hari di pulau kapuk 2 bulan kmarin sambil wifi an dirumah. Senengnya.. Bisa posting lagi setelah 2 tahun terakhir posting, masih jadi pelajar. Daan.. Aku sekarang mahasiswi stikom Surabaya fakultas S1 Desain Komunikasi Visual semester 5. Serasa cepet banget waktu udah lewat *pas ngaca kriput dimana mana*. Posting lagi, tau2 udah sarjana. *amin..*

Minggu-minggu menjelang UAS Semester 4 nih kmaren lagi padat-padatnya tugas. Browsing mondar mandir ke tab sebelah, laptop nyala seharian, mata berkantung, otak mulai panas. Haassh.. Bikin berantakan jadwal pulang rumah saban akhir pekan. Parahnya disemester kmaren bisa bikin kantong bolong. 1,2 juta uang tabungan ludes. 200 buat keperluan kuliah, 400 buat bayar utang *utang dari jaman semester 2 sebenernya. Wkwkwkk..* 600 sisanya buat shoping 1 semester +.+. Cuma itu? Tentu nggak. Ditambah lagi dari hasil uang jual BB 1,5jt juga habis ludes cuma dalam waktu kurang dari 2 minggu. Total tugas selama UAS kurang lebih 800an. Itupun belum termasuk pengeluaran tugas pas UTS. Bisa sampe sejuta an. Sisa uang BB 750 buat beli lensa kamera tentu aja canon yang paling murah itu duluan yang kebeli. Tapi alhamdulillah yaa. #alasyahrini. Daan.. Liburan berakhir memble gak ada uang tersisa. Minus bahkan.. Haddeeh..

Semester ini kayaknya gak gitu banyak pengeluaran asal harus sedia printer di kosan. Kalo udah di semester agak akhir biasanya mulai berupa laporan kalo fakultas desain. Desain manual gambar tangan udah nggak ada *Jadi kepikiran tugas semester2 awal. Ada niat uplod sih next post*.

Udah seminggu masuk semester 5 tugas udah pada mulai antri. Kalo nunda bisa-bisa numpuk. Ah kebiasaan itu sulit ilang. Emang dasar penyakit DKV sih *ngeles*. Akhir pekan ini ga bisa pulang lagi. Ah formalitas.. Moga digarap beneran ini tugas *cincing lengan kanan - buka laptop - buka mozilla - buka fb. Lhaa..*.

Kemaren rabu kuliah full dari 07.30 sampe 16.40. Hari pertama masih  santai bahkan tiap mata kuliah telat 15 menit masih dapet toleran. Di matkul terakhir harusnya udah pada payah tapi aku liat temen-temen gesture nya masih fresh. Pas matkul Audio visual II aku mereka sok-sok garap tugas padahal sambil foto juga..

*Lagi najis-najisnya*

Baca selengkapnya

Foto Essay - Terkalahkan Oleh Waktu (Part 2)

(Sebelumnya di part I)

Take 8

Pikiranku tak enak. Aku pun bertanya pada petugas di pintu masuk stasiun apakah itu kereta penataran jurusan Malang.

Take 9

 

Petugaspun mengiyakan.

Take 10

 

Aku gelagapan. Shock. Terburu-buru memesan karcis. Mencari uang ribuan dalam tas.

Take 11

Akhirnya karcis sudah ditangan. Dan kulihat angka 15.20 pada jam keberangkatan kereta.

Take 12

 

Aku berlari. 

Take 13

 

Tapi, ah…..betapa berharganya waktu satu menit. Kereta telah melaju.

Take 14

 

Aku terpaku. Menatap tak percaya pada kereta yang sudah menjauh. Berjuta perasaan memenuhi dada. Tidak seperti bus, kereta tak bisa berhenti untuk menunggu penumpang yang ketingggalan.

Take 15

 

kulihat jam tangan. jam 15.22 

Take 16

 

Beralih ke papan pengumuman jadwal keberangkatan. Menemukan jadwal keberangkatan kereta pentaran jurusan Malang jam 15.20. aku tambah shock.

Take 17

Aku berdiam diri di kursi halte sejenak menenangkan diri sambil mendengarkan musik yang melantun dari earphone ku. Dan sedikit mulai tenang.

Take 18

 

Tak terasa. Aku ketiduran hingga senja tiba. Zzzzzzz….

Baca selengkapnya

Foto Essay - Terkalahkan Oleh Waktu (Part 1)

Jika kau ingin tahu arti satu tahun, tanyakan pada seorang anak yang tinggal kelas.

Jika kau ingin tahu arti satu bulan, tanyakan pada seorang ibu yang melahirkan premature.

Jika kau ingin tahu arti satu minggu, tanyakan pada redaktur tabloid mingguan.

Jika kau ingin tahu arti satu hari, tanyakan pada seorang yang bekerja dengan gaji harian.

Jika kau ingin tahu arti  satu jam, tanyakan pada seorang gadis yang sedang menunggu kekasihnya

Jika kau ingin tahu arti satu menit, tanyakan pada seorang penumpang yang ketinggalan kereta.

Jika kau ingin tahu arti satu detik, tanyakan pada atlet lari 100 meter.

 Atau jika kau ingin tahu tentang makna waktu dan hidup, tanyakan pada orang yang akan dihukum mati esok hari.” 

 Take 1

 

Liburan akhirnya tiba. Untuk pertama kalinya aku ingin berlibur di rumah setelah hampir tiga bulan melanglang buana di perkuliahan. Aku ingin menikmati indahnya tidur malam di rumah.

Take 2

 

Aku melihat jam wekerku di meja. Masih jam 14.45. sedangkan aku hafal betul jadwal kereta jurusan Surabaya-Malang jam 15.20. Perjalanan ke stasiun memakan waktu 20 menit.

Take 3

 

Sepanjang aku naik kereta dari stasiun gubeng kereta penataran belum pernah sekalipun yang namanya tepat waktu. Jadi aku ringan saja berangkatnya, Tak takut terlambat dan menyempatkan bermain psp.

Take 4

 

Bahkan ketika aku melangkah ke stasiun, santai dan tak mencoba mempercepat langkah.

Take 5

 

Melangkah beberapa meter aku melihat jam tangan, jam masih menunjukkan pukul 15.20, "ah masih lama", pikirku (dasar pemikirannya adalah keretanya pasti telat). Aku masih melangkah tenang.

Take 6

 

Baru ketika mendekati pintu stasiun perasaanku sedikit tidak tenang karena mendengar ada kereta yang sedang berhenti. "Tapi kereta apa?", pikirku. Aku baru bergegas. 

Take 7

Kulihat ada kereta warna kuning yang siap berangkat.

(Bersambung ke part II...)

Baca selengkapnya